RSS

Sel Surya


Kita telah memanfaatkan Matahari untuk mengeringkan pakaian dan makanan semenjak beribu-ribu tahun yang lalu, sampai akhir akhir ini kita telah mampu memanfaatkannya sebagan pembangkit tenaga. Matahari berjarak 150 juta km dari bumi, dan sangat menakjubkan sekali mempunyai daya yang sangat dahsyat. Hanya sebagian kecil dari energi Matahari yang menyentuh  Bumi  tapi sangat melebihi dari cukup semua kebutuhan daya untuk waktu yang panjang dimasa depan. Sesungguhnya setiap waktu, sangat cukup energi yang sampai ke bumi untuk memenuhi kebutuhan kita sepanjang masa jika kita dapat memenfaatkannya dengan bijak. 
Solar energy adalah radiant energi dari matahari, yg dapat berubah ke bentuk energi yang lain seperti panas dan listrik. Ada tiga tipe utama pembangkit solar listrik yaitu: photovoltaic cells, solar thermalplants, dan solar tungku.

Gelombang De Broglie


Louis De Broglie
Louis De Broglie pada tahun 1924, mengemukakan bahwa radiasi elektromagnetik kadang- kadang dapat berprilaku sebagai gelombang dan pada saat lainnya sebagai partikel, maka mungkin juga partikel-partikel seperti elektron, proton dan neutron mempunyai sifat dualisme yaitu sebagai gelombang dan partikel. Penting sekali untuk memahami sejelas-jelasnya perbedaan antara gelombang dan partikel, karena keduanya merupakan dua modus satu-satunya transmisi energi.

Suatu partikel klasik dipihak lain, memiliki kedudukan, momentum, energi, massa dan muatan listrik. Suatu gelombang klasik di pihak lain memiliki panjang gelombangg, frekwensi, kecepatan, amplitudo gangguan, intensitas energi, dan momentum. Perbedaan yang paling hakiki antara keduanya adalah bahwa sebuah partikel dapat menduduki tempat tertentu (localized), sedangkan gelombang menyebar mengisi suatu bagian ruang yang relatif besar.

Difraksi Sinar X


Difraksi sinar-X merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis padatan kristalin. Sinar-X merupakan radiasi gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sekitar 1 Å, berada di antara panjang gelombang sinar gama (γ) dan sinar ultraviolet. Sinar-X dihasilkan jika elektron berkecepatan tinggi menumbuk suatu logam target.
Elektron berkecepatan tinggi yang mengenai elektron pada orbital 1s akan menyebabkan elektron tereksitasi menyebabkan kekosongan (□) pada orbital 1s tersebut, dengan adanya pengisian elektron pada orbital kosong tersebut dari orbital yang lebih tinggi energinya akan memberikan pancaran sinar-X.

Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik merupakan suatu fenomena terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika logam tersebut dikenai cahaya. Elektron yang terlepas ini disebut dengan foto elektron. Fenomena ini ditemukan oleh Hertz pada tahun 1887 dan kemudian dikaji lanjut oleh Lenard pada tahun 1900.
eksperimen fotolistrik
Eksperimen fotolistrik, dimana cahaya sebagai foton berenergi hv diarahkan pada sebuah permukaan logam yang berada dalam sebuah tabung hampa, dan sebagai akibatnya electron-elektron dipancarkan dari permukaan ini memperoleh

Perpindahan Kalor



Perpindahan kalor terbagi menjadi 3 cara, yaitu :
  1. Konduksi (hantaran/rambatan) : biasanya pada zat padat
  2. Konveksi (aliran) : biasanya pada zat cair dan gas
  3. Radiasi (pancaran) : tanpa zat perantara
perpindahan panas
Konduksi

Konduksi adalah hantaran kalor yang tidak disertai dengan

Optik dan Alat Optik

Pemantulan pada cermin datar
Sifatnya : 
  • maya
  • tegak
  • sama besar dengan bendanya
  • jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin
Pembentukan bayangan pada vermin cekung
  • Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama,akan dipantulkan melalui titik fokus utama (f)
  • Sinar datang yang melalui titik fokus (f), akan dipantulkan sejajar sumbu utama
    pembentukan bayangan pada cermin cekung

Teori Relativitas Khusus


Albert Einstein (1879 – 1955) membuat penafsiran yang sama sekali baru, yang menandai berakhirnya kejayaan fisika klasik. Einstein (diucapkan: ainsytain) mengubah secara revolusioner cara memandang atau menafsirkan hasil observasi Albert Abraham Michelson (1852 – 1931). Alasan yang kedua, ialah mencoba memperkenalkan kepada para pembaca yang kebetulan kurang begitu senang pada persamaan-persamaan dan rumus-rumus, karena tidak mempunyai latar belakang penguasaan matematika, utamanya kalkulus tensor. Dalam tahun 1687 Sir Isaac Newton (1642 – 1727) memformulasikan